Band Postrock Jogja, LKTDOV, Rilis EP Baru

Band bergenre post rock skramz asal Yogyakarta, LASTKISSTODIEOFVISCEROTH atau sering disebut LKTDOV, akhir tahun 2023 lalu memutuskan untuk kembali aktif setelah sempat vakum beberapa tahun.

Kali itu mereka menawarkan line up formasi awal ketika mereka terbentuk di 2008 yang terdiri dari Justiawan Yudha “Bogek” (gitar), Ariyo Pancala “Penyok” (drum) dan Indra Menus (vokal) minus sang bassist, Gatot, yang sudah memutuskan untuk fokus ke keluarga.

Formasi awal yang kembali mengusung nama asli LASTKISSTODIEOFVISCEROTH ini kemudian dilengkapi oleh dua member dari line up debut album All We Have Left is a Memory of Yesterday, Wisang (lead guitar) dan Wahyu Septian (synth) yang balik Jogja untuk kuliah S2.

Komite Rungkad Yogyakarta menjadi gig pertama ajang comeback mereka yang digelar pada 23 Desember 2023 di LIB. Dilanjut kemudian dengan membuka Dongker pada gelaran showcase debut album Ceriwis Necis mereka di Lokananta Studio, Solo.

Kembalinya mereka juga menarik perhatian Cherrypop Fest yang mengajak untuk bermain di hari kedua festival edisi tahun lalu. Penampilan di Cherrypop Fest ini spesial membawakan set penuh dari album All We Have Left is a Memory of Yesterday disamping munculnya kembali Okta di panggung. Okta ini bassist di album debut tersebut yang kini pindah ke Salatiga.

Aktifnya band ini tidak hanya berhenti disitu saja, mereka juga memutuskan untuk brainstorming bersama bassist baru yang menggantikan Okta (yang kini fokus di Cloudburst), yaitu Aditya Fauzan Adrian (Catsholic/Anamnese), untuk meracik materi yang lebih fresh. Dari hasil workshop selama beberapa bulan hasilnya adalah tiga lagu baru: “Is This Still Worth Putting Our Lives On Hold For?”, “In The Silence, I Whispered Your Name” dan “Like A Distance, Memory Swallowed Everything.”

Pada materi baru ini LASTKISSTODIEOFVISCEROTH banyak memasukkan elemen selain post rock & skramz yang selama ini menjadi signature mereka. Mulai dari part drum ala salsa, spoken words featuring Hervina Orelia (noire) sampai versi akustik dari salah satu lagu yang ada di debut LP, “Joy, Lie, Nor Desire”, yang hanya memakai gitar kopong. Sementara divisi lirik yang masih dipegang oleh Indra Menus masih berkisah seputaran hal personal mulai dari the beauty of death sampai ke memori masa lalu.

Direkam di Jogja Audio School, proses rekaman mini album ini menjadi terpaling panjang di antara semua deretan diskografi mereka.

Proses mixing mastering keempat lagu sendiri dikerjakan oleh Yabes Yuniawan, bassist Naughty Boy serta sound engineer beberapa band Jogja (FSTVLST, Majelis Lidah Berduri) untuk rilisan digital dan versi vinyl-nya di mastering oleh Danujaditya (Sonletarian). Mereka juga kembali menggandeng artworker di debut album, Yogi Obluda, untuk mengerjakan artwork maskot rusa sedih yang terinspirasi dari kegiatan bengong sambil minum kopi botolan di kursi depan mini market.

Ke empat lagu yang terangkum dalam self titled EP ini akan dirilis dalam beberapa format.

Yang pertama di platform digital mulai 25 April 2025, kemudian menyusul format tape oleh Memori Records.

Komite Rungkad Yogyakarta dan Slow Down Records (Norwegia) serta piringan hitam 10” via Memori Records menyusul di akhir tahun.

Pre order kaset akan dibuka pada 25 April 2025.

Berita terkait